MAKALAH BAHASA INDONESIA
PENALARAN
Dosen Pengampu : Impuni, M.Pd
Disusun
oleh :
1. Andi Prasetyo : 14.240.0169
2. Galang Setianto : 14.240.0213
3. Wilujeng Aldila :
14.240.0203
4. Deska Mardinda : 14.240.0285
5. Geraldi Pratama : 14.240.0174
6. Irfan Santoso : 14.240.0280
Kelas 5P45
STMIK WIDYA PRATAMA PEKALONGAN
TAHUN 2016
KATA
PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT dengan rahmat dan
hidayahnya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Selawat serta salam semoga
tetap tercurah kepada Nabi Muhammad SAW.
Dalam makalah “Penalaran” penulis bermaksud menjelaskan secara detail akan
Penalaran. Adapun tujuan selanjutnya adalah untuk memenuhi salah satu syarat
tugas mata kuliah Bahasa Indonesia.
Akhir kata tak ada gading yang tak retak, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun untuk perbaikan penulis dalam menyelesaikan tugas ini.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pencarian pengetahuan yang benar harus
berlangsung menurut prosedur atau kaedah hukum, yaitu berdasarkan logika.
Sedangkan aplikasi dari logika dapat disebut dengan penalaran dan pengetahuan
yang benar dapat disebut dengan pengetahuan ilmiah. Untuk memperoleh
pengetahuan ilmiah dapat digunakan dua jenis penalaran, yaitu Penalaran
Deduktif dan Penalaran Induktif. Penalaran deduktif merupakan prosedur yang
berpangkal pada suatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah diketahui atau
diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang
bersifat lebih khusus. Metode ini diawali dari pebentukan teori, hipotesis,
definisi operasional, instrumen dan operasionalisasi. Dengan kata lain, untuk
memahami suatu gejala terlebih dahulu harus memiliki konsep dan teori tentang gejala
tersebut dan selanjutnya dilakukan penelitian di lapangan. Dengan demikian
konteks penalaran deduktif tersebut, konsep dan teori merupakan kata kunci
untuk memahami suatu gejala. Penalaran induktif merupakan prosedur yang
berpangkal dari peristiwa khusus sebagai hasil pengamatan empirik dan berakhir
pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat umum. Dalam hal ini
penalaran induktif merupakan kebalikan dari penalaran deduktif. Dengan
demikian, untuk mendapatkan pengetahuan ilmiah kedua penalaran tersebut dapat
digunakan secara bersama-sama dan saling mengisi, dan dilaksanakan dalam suatu
wujud penelitian ilmiah yang menggunakan metode ilmiah dan taat pada
hukum-hukum logika
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan Penalaran?
2. Apakah yang dimaksud dengan Salah nalar?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui definisi Penalaran
2. Memahami Ciri-ciri Penalaran
3. Mampu menjelaskan Jenis-Jenis Penalaran
4. Mengetahui definisi Salah Nalar
5. Menyelesaikan tugas Bahasa Indonesia 2.
.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN PENALARAN
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak
dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan
sejumlah konsep dan pengertian. Definisi penalaran adalah suatu proses
berfikir manusia untuk menghung-hubungkan data atau pakta yang ada sehingga
pada satu kesimpulan
Pengertian Penalaran menurut para Ahli
- Keraf : Berpendapat
bahwa penalaran adalah suatu proses berpikir dengan menghubung-hubungkan
bukti, fakta, petunjuk, yang menuju kepada suatu kesimpulan.
- Bakry : Menyatakan
bahwa penalaran atau reasoning merupakan suatu konsep
yang paling umum menunjuk pada salah satu proses pemikiran untuk sampai
pada suatu kesimpulan sebagai pernyataan baru dari beberapa pernyataan
lain yang telah diketahui
·
Suria Sumantri : mengemukakan
secara singkat bahwa penalaran adalah suatu aktivitas berpikir dalam
pengambilan suatu simpulan yang berupa pengetahuan
B. CIRI-CIRI PENALARAN
- Adanya suatu pola berpikir yang
secara luas dapat disebut logika (penalaran merupakan suatu proses
berpikir logis).
2.
Sifat analitik dari proses berpikir. Analisis
pada hakikatnya merupakan suatu kegiatan berpikir berdasarkan langkah-langkah
tertentu. Perasaan intuisi merupakan cara berpikir secara analitik
Adapun ciri-ciri Penalaran secara Detail antara
lain:
} Logis
} Analitis
} Rasional
Logis : suatu penalaran harus memenuhi unsur logis, artinya pemikiran yang ditimbang secara objektif dan
didasarkan pada data yang sahih
Analitis : berarti bahwa kegiatan
penalaran tidak terlepas dari daya imajinatif seseorang dalam merangkai,
menyusun atau menghubungkan petunjuk-petunjuk akal pikirannya ke dalam suatu
pola tertentu
Rasional : artinya adalah apa yang
sedang di nalar merupakan suatu fakta atau kenyataan yang memang dapat dipikirkan
secara mendala
C. JENIS-JENIS
PENALARAN
} Deduktif
} induktif
Pengertian Penalaran Deduktif
Metode berpikir deduktif adalah suatu metode
berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya
dihubungkan dalam bagian-bagian yang khusus.
Contoh deduktif
Premis mayor :
Semua siswa SMA kelas X wajib mengikuti pelajaran Sosiologi.
Premis
minor : Bob adalah siswa kelas X SMA
Kesimpulan
: Bob wajib mengikuti jam pelajaran Sosiologi.
Pengertian Penalaran Induktif
Metode berpikir induktif adalah metode yang
digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal yang bersifat khusus
untuk menentukan kesimpulan yang bersifat umum.
Contoh induktif
Bukti 1 : logam
1 apabila dipanaskan akan memuai
Bukti 2 : logam
2 apabila dipanaskan akan memuai
Bukti 3 : logam
3 apabila dipanaskan akan memuai
Kesimpulan:
Semua logam apabila dipanaskan akan memuai.
D. HUKUM
PENALARAN
} Hukum pertama
:
Apabila premis benar, konklusi benar
} Hukum kedua
:
Apabila konklusi salah maka premisnya salah
} Hukum ketiga
:Apabila
premis salah maka konlusi bisa benar atau salah
} Hukum keempat
:Apabila
konklusi benar maka premis bisa benar bisa salah
Contoh
} Hukum Pertama
-semua
manusia akan mati
-Ali
adalah manusia
-jadi
: Ali akan mati
Disini premis mayor dan minornya benar sehingga
konklusinya juga benar
} Hukum kedua
-semua
manusia akan mati
-malaikat
adalah manusia
jadi:
malaikat akan mati
Disini konklusinya salah oleh karna itu pasti
salah satu atau kedua premisnya salah
} Hukum ketiga
-malaikat
itu benda fisik
-batu
itu malaikat
jadi
: batu itu benda fisik
Disini kedua premis salah tetapi konklusinya
benar
} Hukum keempat
-malaikat
itu benda fisik
-batu
itu malaikat
jadi
: batu itu benda fisik
-semua
manusia akan mati
-ali
adalah manusia
-jadi
:ali akan mati
E. SALAH NALAR
Salah nalar adalah penalaran yang tidak sahih,
penalaran yang tidak sahih itulah yang dinamakan salah nalar atau
kesesatan(fallacy).
Macam-macam Salah Nalar :
Generalisasi terlalu luas
Salah nalar ini disebabkan oleh jumlah premis
yang mendukung generalisasi tidak seimbang dengan besarnya generalisasi itu
sehingga simpulan yang diambil menjadi salah.
Contoh : Perekonomian
Indonesia sangat berkembang.
Analogi yang
Salah
Salah nalar ini dapat terjadi bila orang
menganalogikan sesuatu dengan yang lain dengan anggapan persamaan salah satu
segi akan memberikan kepastian persamaan pada segi yang lain.
Contoh : Anto
walaupun lulusan Akademi Amanah tidak dapat mengerjakan tugasnya dengan baik.
Argumentasi
Bidik Orang
Salah nalar jenis ini disebabkan oleh
sikap menghubungkan sifat seseorang dengan tugas yang diembannya.
Contoh : Program keluarga berencana tidak
dapat berjalan di desa kami karena petugas penyuluhannya memiliki enam orang
anak.
Pemilihan
terbatas pada dua alternatif
Salah nalar ini dilandasi oleh penalaran
alternatif yang tidak tepat dengan pemilihan jawaban yang ada.
Contoh : Orang itu membakar rumahnya agar kejahatan
yang dilakukan tidak diketahui orang lain.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari berbagai penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa
penalaran dalam prosesnya ada 2 macam yaitu penalaran Deduktif dan penalaran
Induktif.
Penalaran
Deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih
dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.
Penalaran
Induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari
hal-hal khusus ke umum.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber
:
https://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran
Keraf, Gorys. 2004. Komposisi.
Ende-Flores: Nusa Indah.
Waluyo, Herman J. 1991. Penalaran Bahasa. Surakarta: UNS
Press
0 Comments